Warga Bogor belakangan dihebohkan dengan kasus anak yang dikutuk ibunya. Anak itu dikutuk jadi batu oleh sang ibu di Gunung Picung, Kabupaten Bogor. Banyak pihak yang bertanya-tanya tentang kebenaran berita tersebut. Sebab, berita anak berubah jadi batu berkembang cepat melalui media sosial Facebook.
Berikut cerita yang sempat bikih heboh netizen beberapa hari terakhir:
Ini berita nyata dari kk nya teman saya yg mnjadi wartawan IPB
Bagi para anak mohon dicermati Kisah nyata ini jangan sampe kita durhaka pada orangtua kita
Kisah nyata di Kecamatan Tenjolaya, Kab Bogor tepatnya di gunung picung. Terjadi pada hari kamis Anak dikutuk menjadi batu, anak itu meminta dibelikan motor ninja, namun oleh ibunya dikasih motor matic.
Lalu anak itu marah ke ibunya posisi Ibunya sedang mlaksanakan solat tepatnya dalam keadaan sujud, lalu anak itu menendang kepalanya
Sekarang si anak menjadi batu dan posisi batunya sudah sampai kepala anak itu. Sebelumnya, pelan2 anak itu berubah jadi batu dari kaki dan skrng sudah sampai ke kepala.
Dan skarang sedang dlm proses penelitian oleh tim peneliti IPB
Mudah2an kita semua bisa mengambil hikmah dr kejadian ini
Dan senantiasa slalu ta’at pada orangtua, agama, nusa dan bangsa
Amiinn
Menanggapi adanya berita tersebut, Staff Bidang Sosial Kecamatan Pamijahan, Ridwan mengatakan bahwa berita tersebut adalah berita hoax alias tidak benar adanya. “Itu berita hoax yang ramai di Facebook, tapi kenyataannya tidak ada,” katanya kepada Pojokjabar (Jawa Pos Group), Kamis (9/2).
Dia menegaskan bahwa tidak ada warga Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan yang dikutuk. Bahkan, ia menantang kepada yang tidak percaya untuk datang langsung ke Pamijahan. “Kalau tidak percaya, datang saja langsung ke Pamijahan,” pungkasnya. (ana/pojokjabar/yuz/JPG)
Editor : Yusuf Asyari
Lalu anak itu marah ke ibunya posisi Ibunya sedang mlaksanakan solat tepatnya dalam keadaan sujud, lalu anak itu menendang kepalanya
Sekarang si anak menjadi batu dan posisi batunya sudah sampai kepala anak itu. Sebelumnya, pelan2 anak itu berubah jadi batu dari kaki dan skrng sudah sampai ke kepala.
Dan skarang sedang dlm proses penelitian oleh tim peneliti IPB
Mudah2an kita semua bisa mengambil hikmah dr kejadian ini
Dan senantiasa slalu ta’at pada orangtua, agama, nusa dan bangsa
Amiinn
Menanggapi adanya berita tersebut, Staff Bidang Sosial Kecamatan Pamijahan, Ridwan mengatakan bahwa berita tersebut adalah berita hoax alias tidak benar adanya. “Itu berita hoax yang ramai di Facebook, tapi kenyataannya tidak ada,” katanya kepada Pojokjabar (Jawa Pos Group), Kamis (9/2).
Dia menegaskan bahwa tidak ada warga Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan yang dikutuk. Bahkan, ia menantang kepada yang tidak percaya untuk datang langsung ke Pamijahan. “Kalau tidak percaya, datang saja langsung ke Pamijahan,” pungkasnya. (ana/pojokjabar/yuz/JPG)
Editor : Yusuf Asyari
0 Comments:
Post a Comment